Wto Sport – Hadir sebagai mantan bintang besar Repsol Honda sekaligus juara dunia delapan kali, membuat Marc Marquez pada awalnya merasa sedikit canggung bersama Gresini.
Maklum, sudah 10 tahun lamanya pembalap 30 tahun itu mentas di kelas utama bersama Repsol Honda yang lekat dengan logo sayap tunggal dan berwarna jingga-merah-putih.
Sebagai pendatang baru, banyak yang mesti dilakukan Marquez.
Baik di dalam trek maupun di luar trek, terutama dalam masa adaptasi dan menjaga relasi dengan seluruh kru yang bertugas.
Karena biasa di tim pabrikan membuat semua feedback Marquez akan sangat didengarkan, kali ini dia harus terbiasa untuk mengikuti apa yang sudah dipilihkan dari tim induk.
Bernaung di bawah payung tim satelit membuat Marquez memiliki beberapa keterbatasan dari versi motor yang lebih lawas dan berbagai pembaruannya.
Namun Marquez tidak merasa masalah dengan hal itu.
Yang terpenting baginya adalah bisa membaur sebaik mungkin tanpa mengganggu keseimbangan metode kerja di tim milik mendiang Fausto Gresini tersebut.
Tak heran, Marquez hanya membawa satu mekaniknya dari Repsol Honda, yakni Javi Ortiz. Sedangkan Kepala Kru kesetiannya yaitu Santi Hernandez ditinggal untuk tetap di tim utama Honda yang nanti akan membawahi tim Joan Mir.
Marquez menghormati tim Gresini dengan segenap krunya, dia akan berusaha bekerja sama dengan orang-orang baru di tim tersebut.
“Itulah mengapa saya hanya membawa satu kru saya sebelumnya dari Repsol Honda, tidak semuanya saya bawa.”
“Mereka (Gresini Ducati) memiliki keluarga di sini, mereka memiliki kekeluargaan itu di sini, dan saya tidak boleh menghancurkan seluruh keluarga yang sudah ada di sini dengan adanya pergantian pembalap,” kata Marquez lagi.
Marquez merasakan betul betapa hangatnya suasana kekeluargaan yang dibangun Gresini.
Karena kontrak yang dia tanda tangani hanya semusim, untuk saat ini target utamanya adalah memberikan yang terbaik atas kepercayaan dan kemauan tim tersebut menerimanya.
“Di tengah tim, jelas mendiang Fausto Gresini (pemilik tim) masih ada. Ini adalah tim yang menyenangkan, di mana semua yang ulang tahun dirayakan baik pembalap maupun manajer tim, tidak ada yang terlewat,” ungkap Marquez.
“Saya sangat senang dan bersyukur atas kesempatan ini, saya akan berusaha memanfaatkannya sebaik mungkin.”
“Saya tahu secara emosional bagi Nadia (Padovani), bagi seluruh keluarganya, sangat berarti saya berada di tim ini. Karena Fausto sangat menyanjung saya dan saya menghargainya,” tandas Marquez.
Soal berapa target menang atau target lebih tinggi, Marquez enggan muluk-muluk.
Semua ingin dilaluinya dengan mengalir seiring berjalannya waktu musim ini berlalu bersama sang adik Alex Marquez yang jadi rekan setimnya.
“Sebagai keluarga dari Marquez, kami ingin membawakan mereka banyak trofi,” kata Marc Marquez.
“Mereka sudah mengoleksi kemenangan dan podium di MotoGP, jadi kami pun ingin turut menambahkannya dan memberikan mereka banyak kebahagiaan,” janji Marc.