Wto Sport – Brivio memutuskan kembali ke ranah MotoGP mulai musim 2024 setelah sempat menjajal hal baru di Formula1.
Sosok sentral yang dikenal sebagai manajer tim kesetiaan Rossi itu mulai ditanyai perihal bagaimana tingkat minat penonton terhadap MotoGP di era sekarang.
Khususnya setelah sejumlah nama besar memutuskan pensiun, tak terkecuali The Doctor.
Dalam kacamata Brivio, pada dasarnya memang kehadiran Rossi di kancah MotoGP sudah selesai.
Tetapi menurut pria yang berperan sentral dalam menggoda Rossi untuk pindah dari Honda ke Yamaha pada 2003 silam, efek yang ditimbulkan dari keberadaan juara dunia 9 kali itu masih terasa.
Sistem kompetisi di balapan motor paling bergengsi di dunia semakin menarik semenjak kehadiran Rossi dan segala pernak-perniknya.
“Mirip dengan (sesama atlet Italia) Alberto Tomba di olahraga ski dan Jannik Sinner di tenis.”
“Rossi telah memberikan dorongan pada sistem (MotoGP). Sekarang memang pengaruh #46 telah perlahan memudar. Tetapi, penontonnya masih tinggi,” kata Brivio.
“Antusiasmenya masih ada,” katanya.
Dalam dua musim terakhir sepeninggal Rossi pensiun, sering masih terpantau kamera para penonton di tribun sirkuit membawa banner #46 atau tulisan Valentino Rossi.
Mengartikan bahwa mereka adalah para penggemar mantan pembalap sensasional itu yang sekarang mulai beralih pada murid-murid Rossi.
Ya, sejumlah pembalap didikan akademi Valentino Rossi kini telah memunculkan sinarnya.
Terutama siapa lagi jika bukan Francesco Bagnaia yang telah membawa Ducati menjadi juara dunia dua kali berturut-turut dalam dua musim beruntun.
Selain Pecco, Marco Bezzecchi, Franco Morbidelli dan Luca Marini yang notabene sang adik sendiri, juga termasuk jebolan akademi balap Rossi.
Sedangkan dari kelas Moto2, masih ada pula Celestino Vietti yang juga dididik di Tavullia, lokasi VR46 Academy terletak.