Wto Sport – Dosen Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Aulia Qisthimeraih penghargaan Best Paper Award pada ajang “The Minerals, Metals, and Materials Society’s (TMS) Light Metals and Extraction and Processing Divisions 2024”.
Penganugerahan penghargaan atas prestasi tersebut akan dilakukan secara langsung pada acara “The TMS 2024 Annual Meeting and Exhibition” di Orlando, Florida, Amerika Serikat, pada Maret 2024.
“Analisis awal dampak lingkungan menggunakan jejak karbon sebagai indikator utama untuk menganalisis fasilitas pengolahan limbah PCB yang komprehensif di Australia dilakukan dan dipaparkan dalam penelitian ini,” kata Aulia Qisthi di Kampus UI Depok, Jumat.
Menurut Aulia, limbah elektronik merupakan salah satu limbah terbanyak di Australia. Tingginya potensi nilai logam mulia dalam limbah elektronik menjadi faktor pendorong pertumbuhan fasilitas proses daur ulang limbah elektronik di Australia.
“Kami mengkaji situasi pengelolaan limbah PCB berdasarkan tiga skenario berbeda, yaitu daur ulang limbah PCB di fasilitas skala kecil, daur ulang limbah PCB yang terintegrasi dengan industri, dan daur ulang limbah PCB di fasilitas daur ulang yang terpusat dan besar,” kata Aulia.
Ia menambahkan bahwa total jejak karbon pada skenario tersebut diperkirakan berada pada kisaran 1,96–3,76 (kg CO2-eq/kg Cu). Pengurangan emisi karbon sebesar 18–31 persen diperkirakan terjadi ketika sumber energi terbarukan digunakan untuk memasok listrik untuk proses tersebut.
Aulia berharap penelitiannya tersebut dapat dikembangkan untuk analisa jejak karbon dalam pengembangan fasilitas proses daur ulang limbah PCB di Indonesia.
Aulia memperoleh penghargaan tersebut berkat risetnya yang berjudul “Penilaian Jejak Karbon terhadap Proses Daur Ulang Limbah PCB melalui Rute Peleburan Tembaga di Australia”.
Ia mengkaji kondisi terkini pengelolaan limbah elektronik papan sirkuit cetak (PCB) di Australia, serta potensi pengurangan emisi karbon dari sumber energi terbarukan selama proses daur ulang. Penelitian tersebut dimulai saat ia masih menjalani program doktor di Swinburne University of Technology.
Melalui kolaborasi dengan para ahli dari berbagai disiplin ilmu, riset yang dikerjakan Aulia mencerminkan penelitian multidisiplin antara akademisi dan industri.*