Wto Sport – Dokter spesialis anak konsultan endokrinologi dr. Frida Soesanti, Sp.A(K), M.Sc mengatakan bahwa pihak sekolah memiliki peranan yang besar di dalam upaya deteksi dini diabetes pada anak, terutama diabetes tipe dua.
Anak-anak biasanya banyak menghabiskan waktu di sekolah. Mengingat hal tersebut, para guru diharapkan bisa memantau kondisi anak dan segera waspada apabila muncul perubahan kebiasaan seperti frekuensi buang air kecil menjadi meningkat.
“Sekolah itu adalah institusi yang sangat dipercaya oleh orang tua, dititipkan anaknya di sana seharian. Itu perannya besar sekali dalam rangka untuk mencegah terjadinya DM (diabetes melitus) tipe dua,” kata Kepala Divisi Endrokrinologi Anak KSM Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM itu dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.
Menurut Frida, pihak sekolah sebetulnya bisa membuat program deteksi dini atau skrining diabetes pada anak setidaknya diselenggarakan sebanyak satu kali dalam setahun. Program tersebut bisa diadakan melalui sumber daya yang tersedia di unit kesehatan sekolah (UKS) dan menjalin kerja sama dengan fasilitas kesehatan setempat.
Selain program skrining, sekolah dianjurkan untuk menyediakan makanan dan camilan yang sehat, terutama ikut memastikan komposisi makanan yang hendak disantap anak merupakan menu yang seimbang. Sekolah juga diharapkan memastikan bahwa makanan yang dijual di kantin termasuk dalam kategori sehat.
Tak hanya itu, kataFrida, para guru sebaiknya ikut menstimulasi anak untuk lebih banyak bergerak daripada hanya duduk di dalam kelas. Dengan begitu, anak akan terbiasa dengan aktivitas fisik. Upaya tersebut diharapkan bisa membantu meminimalkan risiko diabetes.
“Itu adalah peran besar dari sekolah untuk DM tipe dua. Peran sekolah besar sekali untuk preventif atau mencegah terjadinya DM tipe dua pada anak,” ujar dia.
Frida menyadari bahwa inisiasi program pencegahan diabates di sekolah masih menjadi tantangan tersendiri di Indonesia. Hal tersebut juga menjadi pekerjaan rumah bagi para tenaga medis untuk ikut aktif memberikan edukasi pentingnya deteksi dini diabetes pada anak di sekolah-sekolah.
“(Harapannya) kita punya semacam champion (sekolah). Itu bisa kita kerjakan. Kita punya champion-champion di masing-masing sekolah untuk bagaimana sih cara mendeteksi, anak yang mana yang sebetulnya punya risiko untuk mengalami DM tipe satu atau DM tipe dua,” kata Frida.*