Wto Sport – Pengamat Digital Business dari Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas Surabaya Hariadi Yutanto menyebut pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia mampu memenangkan pasar digital melalui content marketing.
“Pelaku UMKM tidak perlu khawatir menghadapi makin terbukanya pasar global, karena ada solusi untuk terus maju bersaing. Salah satunya adalah dengan membuat content marketing atau content system,” kata Antok, panggilan akrab Hariadi, dalam siaran persnya di Surabaya, Senin.
Hariadi yang juga seorang Dosen di Prodi Sarjana Informatika UHW Perbanas ini menjelaskan, keberadaan content marketing sangat penting bagi bisnis UMKM karena dapat menarik perhatian konsumen. Karena rajanya pemasaran digital yaitu konten.
Ia mengungkapkan, ada banyak hal luar biasa yang bisa diperoleh dengan membuat konten dengan teknik Hook Story Offer (HSO), hook merupakan kail (pancingan)/waw konten di 3 detik pertama.
“Hook ini merupakan nyawa dari konten yang dibuat, jika hook-nya menarik maka konten kita akan ditonton tanpa skip, kemudian dilanjutkan dengan story yang terdiri dari permasalahan yang dihadapi calon audiance yang dijawab dengan solusi dan benefit oleh produk/jasa kita dalam konten,” katanya.
Kemudian yang terakhir, adalah Offer atau bisa disebut Call To Action yang terdiri dari 3 ada macam Limited Price, Limited Product, limited Period.
“Hook dan story merupakan softselling dan offer adalah hardselling yang ada dalam konten marketing, dengan teknik HSO tersebut diharapkan bisa mendatangkan traffic yang ditargetkan serta mampu membangun brand awareness. Distribusi akan sesuai target market, sehingga tepat sasaran,” katanya
Ia mengatakan, pesan dalam content marketing bisa mendorong calon pembeli sebagai konsumen baru, atau setidaknya untuk memperkenalkan produk UMKM kepada mereka. Sehingga UMKM bisa merambah ke konsumen seluas mungkin.
“Apalagi jika konten yang dibuat menarik dan relevan untuk audiens, kemungkinan besar mereka akan merespon konten tersebut dengan antusiasme. Konten harus dijadikan kebiasaan bagi UMKM dalam dalam mempromosikan produk,” kata Antok.