Wto Sport – Direktur Operasi PT PLN Haleyora Power Diksi Erfani Umar mengatakan salah satu upaya membangun ekosistem mobil listrik (electric vehicle/EV) dilakukan melalui penambahan ketersediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
Menurutnya, dengan meningkatkan jumlah SPKLU dapat menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat untuk mulai menggunakan kendaraan listrik.
“Untuk menimbulkan trust (kepercayaan) dari si pelanggan itu memang menjadi PR semua pihak, termasuk PLN yang secara khusus berencana membangun stasiun-stasiun pengisian listrik umum di berbagai tempat,” kata Diksi saat ditemui di Kantor PLN Haleyora Power, Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan meskipun tren penjualan mobil listrik mulai berkembang, akan tetapi dari segi penjualan masih jauh di bawah mobil pembakaran dalam (combustion engine) berbahan bakar fosil.
Menurutnya, faktor yang menyebabkan sebagian masyarakat belum beralih menggunakan kendaraan listrik adalah harga per unit yang mahal serta masih terbatasnya jumlah dan persebaran SPKLU.
“Kita tahu harga mobil EV itu yang entry level itu saja harganya bisa dapat mobil combution engine entry level dua unit.
Kita bicara mengenai bahan bakarnya, jadi kalau kita pakai mobil solar atau bensin, kita sekarang tidak ketakutan mau gimana pun ‘saya kehabisan bensin, saya tinggal belok ke stasiun pengisian’. Tapi kalau kita bawa mobil EV tempatnya masih terbatas,” katanya.
Oleh karena itu, PLN berupaya menambah jumlah SPKLU agar lebih mudah menghadirkan tempat pengisian bahan bakar bagi pengguna kendaraan listrik sekaligus mendorong masyarakat yang masih menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil agar beralih menggunakan kendaraan listrik.
“Seiring bertambahnya jumlah EV maka nanti pergerakan EV itu kan tidak hanya dalam kota, sekarang orang berpikir menggunakan EV keluar kota karena takut kehabisan baterai di jalan, tapi ketika nanti charging point itu sudah di mana-mana orang sudah akan santai saja,” ucap Diksi.
Dia menjelaskan PLN tengah melakukan transformasi dalam penyediaan energi listrik dengan memanfaatkan sumber energi hijau dan terbarukan seperti tenaga angin, surya, dan air.
“Harapannya energi masa depan itu listrik dan listriknya green energy sehingga PLN juga bertransformasi penyediaan listriknya. Kalau masih banyak berbahan bakar fosil PLTU dengan batubara, PLTG dengan HSD atau solar, ini sudah mulai bergeser dengan tenaga angin, tenaga surya, dan tenaga air,” kata Diksi.