Wto Sport – Timnas Brasil kembali menelan kekalahan dalam babak Kualifikasi Piala Dunia Zona CONMEBOL, Rabu (22/11/2023) pagi WIB.
Kali ini, mereka dikalahkan oleh juara bertahan Piala Dunia, Argentina, di Stadion Maracana.
Terakhir kali mereka menang dalam kualifikasi pada September lalu, yakni kontra Peru yang berakhir 1-0.
Sesudah itu, Tim Samba sempat mendapatkan hasil imbang melawan Venezuela sebelum dihajar tiga kekalahan berturut-turut.
Mereka dikalahkan oleh Kolombia dan Uruguay dalam pertandingan selanjutnya, serta sekarang Argentina.
Kiprah mereka selama kualifikasi ini berada di bawah naungan Fernando Diniz.
Dari enam pertandingan yang dijalani, Brasil mencatatkan 2 kemenangan, 1 imbang, dan 3 kali kekalahan.
Statistik mereka juga tidak terlalu mencolok, hanya mengemas 8 gol dan 7 kali kemasukan.
Kini, Selecao menempati posisi keenam di klasemen dengan koleksi 7 poin.
Pemenang 5 kali Piala Dunia itu harus bangkit di sisa pertandingan jika ingin lolos ke Piala Dunia 2026.
Sebab, hanya enam peserta teratas di klasemen yang bisa lolos otomatis dalam kualifikasi zona CONMEBOL.
Satu lagi merupakan jatah babak play-off yang diperuntukkan bagi satu tim.
“Itu adalah pertandingan antara dua tim tradisional yang sangat kuat. Kami mempunyai jumlah tembakan yang sama, tapi Brasil menghadapi bahaya yang jauh lebih besar daripada Argentina. Saya pikir hasil hari ini tidak adil,” ucap Diniz.
Lebih lanjut, Diniz mengatakan timnya bermain lebih baik dari Albicelestes dalam pertandingan itu.
Namun, ia beranggapan anak asuhnya hanya gagal menonversi beberapa peluang menjadi gol.
“Jika Anda mempertimbangkan persaingan, Argentina berada dalam momen kepercayaan diri yang besar. Mereka menjuarai Piala Dunia kurang dari setahun yang lalu,” ucap Diniz.
“Kami memiliki tim yang sangat beragam. Saya pikir jika kita mempertimbangkan semua variabel, kalau itu bukan yang terbaik, mungkin laga ini adalah salah satu permainan terbaik,” tutup pelatih berusia 49 tahun itu.
Diniz ditunjuk sebagai pelatih sementara Brasil pada Juli 2023 lalu menggantikan Tite.
Namun, kini Diniz juga merangkap dua jabatan.
Ia tetap menjadi juru taktik Fluminense di samping melatih tim senior Selecao.
Bersama Fluminense, ia mencatatkan 108 pertandingan dengan statistik 59 kemenangan, 22 imbang, dan 27 kali kekalahan.