Wto Sport – Jajaran manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 8 Surabaya, Jawa Timur, meninjau lintas operasional kereta api dari Stasiun Pasarturi hingga Stasiun Tobo menjelang liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
“Jajaran manajemen KAI Daop 8 Surabaya melakukan pemeriksaan di 17 stasiun wilayah utara dengan panjang lintas 132,9 kilometer,” kata Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif dalam keterangannya di Surabaya, Rabu.
Menurutnya, peninjauan tersebut di antaranya mitigasi potensi risiko gangguan perjalanan KA akibat bencana alam, penempatan Alat Material Untuk Siaga (AMUS), dan hasilnya dalam kondisi prima.
Kemudian, pemeriksaan fasilitas pelanggan, mitigasi daerah perhatian khusus, hingga kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam mengamankan dan menjaga perjalanan KA.
Pada kegiatan cek lintas operasional tersebut, kata dia, pihaknya ingin memastikan satu titik yang termasuk dalam daerah pantauan khusus yang berpotensi mengganggu operasional KA.Seperti halnya di km 142+000 – 144+900, antara Stasiun Sumberrejo – Stasiun Bowerno, dengan potensi tubuh ban labil yang diakibatkan pergerakan tanah akibat arus air saat turun hujan.
“KAI Daop 8 Surabaya terus berusaha semaksimal mungkin dalam mewujudkan perjalanan KA yang selamat, aman, dan nyaman bagi para pelanggan KA,” tuturnya.
Sebagai antisipasi, lanjutnya, pihaknya telah menempatkan AMUS yang terdiri dari karung, bantalan kayu dan beton, pasir, balas, rel cadangan, penambat, plat sambung, perancah, lampu & genset, terpal, alat potong, dan peralatan pendukung lainnya.
“Untuk daerah perhatian khusus, kami akan menyiagakan dua petugas per shift sesuai lokasi,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, Daop 8 Surabaya mencatat jumlah perlintasan di wilayah lintas utara sebanyak 148 perlintasan sebidang yang terdiri dari 67 perlintasan yang dijaga, 39 perlintasan dijaga swadaya, dan 42 perlintasan tak terjaga.
“Jumlah ini meliputi 19 perlintasan sebidang di Kabupaten Gresik, 58 perlintasan sebidang di Kabupaten Lamongan, 58 perlintasan sebidang di Kabupaten Bojonegoro, dan 13 perlintasan di jalur KA lintas Surabaya – Gresik,” ujar Luqman.
Terkait permasalahan perlintasan ini, kta dia, pihaknya secara rutin melakukan kegiatan sosialisasi langsung di perlintasan sebidang, serta mengajak instansi terkait seperti Dinas Perhubungan hingga kewilayahan setempat.
“Dari sisi pelayanan kepada pelanggan, manajemen KAI Daop 8 Surabaya memastikannya dengan cek masing-masing fasilitas di tiap stasiun, seperti halnya ruang tunggu, kebersihan toilet, boarding pelanggan dan lainnya,” ucapnya.
Sementara itu dari kesiapan SDM, manajemen memastikan kemampuan para petugas telah menjalankan tugas sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) baik dari sisi teknis maupun nonteknis, trmasuk kelengkapan sertifikasi petugas yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).