Wto Sport – Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Phnom Penh terus berupaya meningkatkan partisipasi warga negara Indonesia (WNI) di Kamboja dalam Pemilu 2024 di mana saat inidari sekitar 15.000 WNI di Kamboja, hanya 9.099 orang yang masuk dalam daftar pemilih tetap luar negeri (DPTLN).
Ketua PPLN Phnom Penh Roland Uly Ujumengatakan kurangnya partisipasi WNI di Kamboja dalam pemilu disebabkan banyak WNI yang bekerja di sektor daring —termasuk judi online— yang adalah bidang pekerjaan yang legal di negara tersebut.
“Di sini memang kondisinya agak unik. Rata-rata mereka yang bekerja di sektor online adalah anak-anak muda yang takut identitas atau data dirinya terekspos,” kata Roland ketika dihubungi ANTARA pada Senin.
Karena itu, PPLN berusaha mendekati para WNI yang berusia 22-30 tahun tersebut melalui media sosial maupun mendatangi langsung kantor-kantor mereka dan bertemu dengan para pemimpin perusahaan mereka untuk menyosialisasikan tentang Pemilu 2024.
“Kami terus melakukan pendekatan agar mereka mau menggunakan hak pilihnya karena ini penting untuk bangsa Indonesia,” tutur Roland.
Dalam upaya membujukpara WNI tersebut, PPLN Phnom Penh juga menyosialisasikan tentang mekanisme daftar pemilih tambahan (DPTb), yang bisa diurus pendaftarannya paling lambat 31 Desember 2023.
“Sejauh ini, tercatat sembilan WNI di Kamboja telah masuk DPTb,” kata Roland.
Para WNI di Kamboja bisa menggunakan hak pilihnya dengan mendatangi langsung tempat pemungutan suara luar negeri (TPSLN) di KBRI Phnom Penh, atau dengan mekanisme kotak suara keliling (KSK) yang tersebar di empat daerah kantong WNI di Kamboja, yaitu di Sihanoukville, Bavet, Chrey Thom, dan Poipet.
Pemungutan suara di Kamboja direncanakan pada Sabtu, 10 Februari 2024 atau lebih awal dari pemungutan suara nasional yang dijadwalkan pada Rabu, 14 Februari 2024.
Roland berharap penyelenggaraan Pemilu 2024 berjalan lancar dan damai, seperti pemilu-pemilu sebelumnya.
“Potensi ricuh selalu ada tetapi semoga hal itu bisa dicegah dan tidak terjadi,” kata dia.