Wto Sport – China mempercepat pembangunan pasar modal yang aman, terstandardisasi, transparan, terbuka, dinamis, dan tangguh, kata Ketua Komisi Regulasi Sekuritas China (CSRC) Yi Huiman.
Untuk mencapai tujuan tersebut, komisi itu telah merencanakan serangkaian langkah implementasi, termasuk memperkuat pengawasan pasar modal, meningkatkan reformasi dan inovasi, serta membangun tim yang berkinerja tinggi, jelas Yi.
Pasar modal memiliki keunggulan unik dalam melayani ekonomi riil, tambahnya.
Dengan informasi yang sangat transparan dan sinyal harga yang sensitif tersebut, lanjut Yi, pasar modal menjadi saluran penting untuk alokasi sumber daya dan transmisi kebijakan.
Dengan ciri berbagi risiko dan manfaat, menurut Yi, pasar modal dapat mendorong peningkatan tata kelola perusahaan dan secara efektif menstimulasi inovasi sosial dan kewirausahaan.
Yi berjanji semakin meningkatkan sistem penawaran umum perdana (IPO) berbasis registrasi dan sistem pasar modal multilevel, meningkatkan kualitas perusahaan di bursa saham, serta memajukan keterbukaan institusional tingkat tinggi.
Pada tahun 2022, lebih dari 5.000 perusahaan yang terdaftar di bursa saham mencapai total nilai tambah lebih dari 18,23 triliun yuan atau mencakup 15,1 persen produk domestik bruto (PDB) China.
Kemudian, nilai investasi penelitian dan pengembangan (litbang) mereka menyumbang 50 persen dari belanja litbang nasional.
Yi menambahkan penguatan pengawasan dan pencegahan risiko menjadi jaminan penting bagi pembangunan keuangan yang berkualitas tinggi. Risiko di bidang-bidang utama pasar modal terus mereda dan secara umum dapat dikendalikan, katanya.
“Ke depannya, kami akan fokus pada peningkatan kemampuan beradaptasi dan relevansi regulasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi reformasi dan pengembangan pasar modal,” ujar Yi.
Komisi tersebut akan terus menerapkan prinsip “nol toleransi” dalam menindak kecurangan penerbitan laporan keuangan, penipuan keuangan (fraud), manipulasi pasar, serta aktivitas ilegal lainnya.
Yi juga berjanji akan memperkuat peningkatan kapasitas pengawasan dan memastikan tidak terjadi kekosongan pengawasan.