Wto Sport – Seluruh rumah sakit di Jalur Gaza bagian utara saat ini tidak lagi berfungsi, meskipun ada upaya untuk mengoperasikan kembali fasilitas kesehatan yang hancur akibat serangan Israel di wilayah tersebut.
Juru bicara kementerian kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, mengatakan tim medis menghadapi kesulitan saat mencoba bekerja di Rumah Sakit Al-Shifa yang adalah kompleks medis terbesar di Jalur Gaza, yang berlokasi di bagian barat KotaGaza.
“Meskipun ada kesulitan, kami akan terus berupaya menjalankan rumah sakit mana pun di Jalur Gaza,” kata Al-Qudra dalam pernyataannya pada Kamis.
Dia mencatat bahwa Rumah Sakit Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan, penuh sesak dengan sekitar 1.000 orang yang terluka, dengan pasien dan orang-orang terluka terbaring di lantai rumah sakit.
Mengutip seorang pejabat kementerian, kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza juga melaporkan bahwa RS Al-Shifa yang dipenuhi pengungsi, tidak lagi dialiri listrik.
Menurut otoritas Gaza dan organisasi kesehatan internasional, bantuan dan pasokan medis memasuki Gaza dalam jumlah yang sangat terbatas, sementara kekurangan bahan bakar masih menjadi hambatan utama dalam menjalankan rumah sakit.
Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember, setelah berakhirnya sepekan jeda kemanusiaan yang disepakati dengan kelompok pejuang Palestina, Hamas.
Sedikitnya 16.248 warga Palestina tewas dan lebih dari 43.616 orang terluka akibat serangan Israel di Gaza, yang dilancarkan untuk membalas serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi pemerintah.
Sumber: Anadolu