Wto Sport – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepas 690 pekerja migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan melalui program kerja sama antarpemerintah (G to G), Senin.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, peserta acara pelepasan yang dilaksanakan secara daring dan luring di Kelapa Gading, Jakarta Utara, itu terbagi atas dua kategori, yaitu 613 PMI yang diberangkatkan pada Senin malam, dan juga 77 calon PMI yang akan menjalani orientasi pra-pemberangkatan.Dari 613 yang berangkat ke Korsel, 579 PMI akan ditempatkan pada sektor manufaktur dan 34 lainnya ditempatkan pada sektor perikanan.Ia mengatakan jumlah PMI yang dilepas ke Korsel lewat program G to G per Senin ini, telah tembus 10 ribu orang. Sementara target BP2MI sendiri pada tahun 2023 adalah 12 ribu PMI.”Masih ada sampai 31 Desember, kami yakini angka 12 ribu itu bisa terlewat. Karena masih ada sekitar 2.100 lagi di Desember yang nanti diberangkatkan,” kata Benny.
“Saya ingin mereka satu bulan harus diklat untuk sektor perikanan dan itu konsekuensinya (bertambah) biaya,” kata Benny.
Namun, dia menilai pemerintah harus siap dengan konsekuensi tersebut jika ingin menempatkan PMI yang kompeten, diterima di negara penempatan dan bersifat unggul dibanding negara lain.
“Harus siap konsekuensi anggaran untuk menyiapkan anak-anak kita, jadi lebih ahli, terampil di bidang pekerjaan yang mereka pilih dan kemampuan berbahasa,” kata Benny.