Wto Sport – Sekitar 2.000 ibu nyai dari pondok pesantren (ponpes) Nahdlatul Ulama (NU) deklarasikan pemilu damai dan tidak golput dalam gelaran Hari Lahir (Harlah) ke-8 Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Muballighoh (JPPPM) di Ponpes Darul Amanah, Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
“Kami mengajak seluruh elemen bangsa agar berpartisipasi aktif dengan hikmat dan netral, sehingga menjadi proses demokratisasi dan ajang silaturahmi anak bangsa yang bermartabat,” kata Ketua Umum JPPPM Nyai HjHanik Maftuhah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.Maftuhah menyerukan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 mendatangdengan membuat petisi pemilu damai dan berharap masyarakat tidak apatis dan golputkarena akan mengancam keberlanjutan politik berintegritas Indonesia.”Kita harus berpartisipasi dalam pemilu nantidan mari kita junjung tinggi asas pemilu yang jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia, dengan menegakkan prinsip-prinsip demokrasi,” ujarnya.
Dalam petisi pemilu damainya, Maftuhah tidak mengarahkan dukungan kepada partai politik manapunbaik calon legislatif (caleg) maupun capres-cawapres tertentu.
JPPPM, lanjut Maftuhah, juga mengajak kepada seluruh anggota dan masyarakat Indonesia menjadi pemilih yang cerdas, serta mendorong pelaksanaan pemilu 2024 sebagai pemilu yang damai dan bermartabat. “Sebagai upaya menjaga keberlangsungan pemerintahan dan ikhtiar menjaga NKRI, ” ujarnya.Sementara ituPimpinan Ponpes Darul Amanah Gus Muhammad Fatwa mengapresiasi petisi pemilu damai yang ditandatangani oleh sekitar 2.000 ibu nyai dari seluruh Indonesia, serta ibu nyai dari pesantren luar negeri, seperti dari Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Aljazair, Arab Saudi, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand.