Wto Sport – Putra capres Ganjar Pranowo, Zinedine Alam, menampung sejumlah aspirasi yang disampaikan para relawan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, termasuk soal akses dana pelaksanaan riset untuk sains dan ilmu pengetahuan.
“Ini sudah menjadi keharusan dan penting bagi negara menyiapkan alokasi anggaran untuk mengembangkan riset secara lebih optimal guna menciptakan hal-hal baru demi kemajuan suatu negara,” kata Alam Ganjar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Alam mencontohkan di sejumlah negara maju dan berkembang, anggaran untuk dana riset sudah disiapkan pemerintahnya dengan nilai cukup besar.
Menurut dia, hasil riset tersebut nantinya dijadikan basis untuk membuat terobosan baru dalam menciptakan hal-hal baru dan berguna bagi negaranya.
Berdasarkan data dari Lembaga Unesco, besaran anggaran riset yang dialokasikan Pemerintah Indonesia masih sangat rendah, yakni sekitar 0,1 persen dari produk domestik bruto (PDB) tahun 2021, jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, seperti Thailand 0,5 persen, Malaysia 1,3 persen, dan Singapura 2,1 persen.
Hal itu kemudian menjadi persoal karena banyak peneliti muda terhambat menjalankan risetnya karena kesulitan mendapatkan akses riset yang memadai, sehingga terjadi kendala dalam pengembangan penelitian mereka di Indonesia.
“Saya mencermati bagaimana data riset di Indonesia tidak satu pintu. Bahkan, seringada data riset yang berbeda dalam cakupan yang sama,” ungkap Alam yang jugaHead of Strategy di Global Shapers Semarang di bawah World Economic Forum.
Dia mengatakan pentingnya data riset yang terintegrasi satu pintu akan memudahkan para peneliti dalam memperoleh informasi.
“Nanti, akan ada satu data, di mana satu data itu dipakai untuk keseluruhan lembaga negara. Data tersebut akan terintegrasi, sehingga tidak ada tumpang tindih dan perbedaan data antarlembaga. Apabila nantinya ada persoalan, maka akan lebih mudah dievaluasi sebab aksesnya satu pintu,” ujar Alam.
Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah relawan Ganjar Pranowo, seperti Ganjarist, Sahabat Ganjar, Garuda Milenial, Srikandi Ganjar, Banteng Muda Indonesia, dan para anak muda generasi milenial dan generasi Z.