Menjadi Bagian dari Perjalanan Olahraga
Beli Tema IniIndeks

Anies hadiri dialog Apindo bahas perekonomian Indonesia

Wto Sport – Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menghadiri kegiatan dialog yang diselenggarakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Jakarta, Senin, guna membahas perekonomian Indonesia.

Anies tiba di lokasi sekitar pukul 10.20 WIB dan disambut tepuk tangan para pengusaha anggota Apindo. Dalam pemaparannya, Anies mengaku memiliki visi untuk memakmurkan Indonesia.

“Kita sudah satu bangsa, satu negara, satu NKRI, dan satu Tanah Air. PR (pekerjaan rumah) kita selanjutnya adalah menjadi satu kemakmuran untuk Indonesia,” kata Anies.

Menurut dia, kolaborasi antara pengusaha dengan pemerintah merupakan kunci untuk meningkatkan kesejahteraan Indonesia, karena di berbagai negara lain, pengusaha merupakan penggerak bagi ekonomi.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga mengajak para pengusaha untuk mengurangi ketimpangan ekonomi di Indonesia. Aniespun mencontohkan negara Yugoslavia bubar bukan karena permasalahan etnis saja, tetapi juga karena masalah ketimpangan ekonomi di daerah-daerahnya.

“Kami ingin yang makmur jangan hanya di wilayah tertentu saja,” tambahnya.

Untuk menyejahterakan Indonesia, Anies mengungkapkan dirinya memiliki pendekatan dua dimensi, yakni dimensi sektor dan dimensi teritorial.

Dimensi sektor contohnya soal pangan, pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya; sementara dimensi teritorial yakni terkait wilayah, seperti wilayah Sumatera, Sulawesi, Papua, dan wilayah lainnya.

Selain itu, Anies pun mengajak para pengusaha untuk mengantisipasi tantangan ekonomi ke depan untuk menjadi sebuah peluang. Menurut dia, salah satu tantangan sektor ekonomi di dunia saat ini adalah soal iklim yang tidak tentu.

Sementara itu, Ketua Apindo Shinta Widjaja mengatakan organisasinya itu sudah mengalami dinamika perkembangan Indonesia karena sudah 71 tahun berdiri. Sehingga, para pengusaha di Apindomemiliki harapan untuk membangun negeri.

“Visi Apindo adalah mewujudkan iklim usaha yang kondusif, kompetitif, dan berkelanjutan, untuk menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Shinta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *