Wto Sport – Aliansi Selamatkan Demokrasi Indonesia (ASDI) menggelar panggung rakyat bertema “Bongkar” untuk mengingatkan semua pihak, termasuk calon pemimpin bangsa, akanbahaya korupsi dan urgensi menyelesaikan kasus rasuah.Ketua Panitia Panggung Rakyat “Bongkar”Raiden Soedjono mengatakanpanggung rakyat itu juga untuk mendorong penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga yang bertugas membabat habis korupsi di TanahAir.
“Serta memberi penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM) sebagai pilar penting demokrasi, sebagaimana deklarasi hak asasi yang sudah diratifikasi,” kata Raiden dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Raiden menambahkan bahwa panggung rakyat yang digelar di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, itu tidak dibuat demi kepentingan politik praktis menyambut Pilpres 2024.
“Acara tersebut tidak terkait dengan pilpres, melainkan upaya untuk mengingatkan para calon pemimpin bangsa agar menempatkan agenda pemberantasan korupsi dan penegakan HAM masuk dalam agenda prioritasnya,” katanya.
Bongkar, tambah Raiden, dibuat demi memperingati Hari Antikorupsi Sedunia dan Hari HAM Sedunia 2023.
Dia menuturkan panitia acara tidak memungut biaya apa pun dalam panggung rakyat tersebut untuk menguatkan semangat antikorupsi.
“Semua ini dilakukan agar masyarakat selalu ingat bahwa musuh terbesar negara saat ini adalah korupsi yang membuat rakyat jauh dari kesejahteraan,” imbuhnya.
Bongkar diikuti oleh puluhan seniman, budayawan, dan aktivis. Acara diisi dengan orasi beberapa tokoh, seperti aktivis HAM Usman Hamid, budayawan Goenawan Mohamad, pakar politik Ikrar Nusa Bhakti, seniman Inayah Wahid, mantan petinggi KPK Laode Muhammad Syarif, hingga ekonom Faisal BasridanRhenald Kasali.
Selain orasi, panggung rakyat itu juga dimeriahkan musisi kenamaan Indonesia, seperti Kotak, PAS Band, The Black Stones Band, Anto Baret & Andi Malewa, Iwa K, Young Lex & Friends, Tony Q, Marjinal, Endank Soekamti, Jamrud, dan Horja Bius.