Wto Sport – Angka kematian akibatbanjir dan tanah longsor di utara Tanzania setelah hujan lebat di akhir pekan telah meningkat hingga lebih dari 50 orang.
Bencana itu juga telah menghancurkan 750 hektar tanah pertanian, kata kantor kepresidenan pada Senin.
Zuhura Yunus, juru bicara kantor Presiden Samia Suluhu Hassan dalam pernyataannya memaparkan bahwa banjir dan tanah longsor menyebabkan 1.150 rumah tangga atau 5.600 orang terdampak.
Banjir parah yang disebabkan oleh El Nino dan fenomena cuaca Dipol Samudera Hindia telah menewaskan ratusan orang di Kenya, Somalia dan Ethiopia dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi sejak hujan musiman dimulai pada Oktober.
Yunus mengatakan bahwa Presiden Hassan akan memperpendek kehadirannya di diskusi iklim COP28di Uni Emirat Arab dan kembali ke Tanzania untuk mengawasi penanggulangan bencana.
“Meski banyak hambatan yang ditemui tim penyelamat mulai dari jalan rusak, penumpukan lumpur dan kayu di jalanan, pemerintah melakukan yang terbaik untuk mengatasinya,” kata Yunus.
Komisioner wilayah Manyara Queen Sendiga mengatakan kepada wartawan pada Minggu sore bahwa korban tewas sebanyak 47 orang dan korban luka 85 orang.
Operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung di wilayah Manyara di mana otoritas mengkhawatirkan adanya jenazah yang terperangkap di lumpur.
Sekitar 100 rumah di desa Katesh, distrik Hanang, ditelan tanah longsor, kata Sendiga, yang mengaku tidak mengetahui keberadaan penduduk dari 28 rumah tangga di daerah itu.
Gambar yang disiarkan televisi menunjukkan jalanan berubah menjadi sungai lumpur menghanyutkan puing-puing mengalir melalui perumahan.
Perubahan iklim menyebabkan kejadian cuaca ekstrem yang lebih intens dan lebih sering, menurut ahli cuaca.
Banjir itu melanda setelah kawasan itu dilanda kekeringan terparah dalam 40 tahun. Tanah kering lebih sulit untuk menyerap air, meningkatkan risiko banjir bandang.
Di negara tetangga Kenya, di mana banjir sejauh ini telah menewaskan setidaknya 142 orang, tepi sungai Voi di daerah selatan meluap pada Senin, menyebabkan banjir di desa-desa sekitar kota Voi, kata Palang Merah Kenya di media sosial X, dan menyatakan personel mereka sedang melakukan penyelamatan bagi warga yang terdampar.
Sumber: Reuters