Menjadi Bagian dari Perjalanan Olahraga
Beli Tema IniIndeks

BPBD DKI ajak warga sumbang mainan untuk terapi anak penyintas bencana

Wto Sport – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengajak warga menyumbang boneka dan mainan lainnya untuk sarana terapi psikososial bagi anak-anak penyintas bencana melalui program “Ayo Menyumbang Mainan dan Boneka untuk Penyintas” (Abang Monas).

“Program ini membantu penyintas khususnya anak-anak,” kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD DKI Jakarta Muhammad Ridwan dalam siniar kebencanaan di Jakarta, Kamis.

Ketika mereka (anak-anak) terkena bencana, lalu merasa terpuruk dan kehilangan, boneka dan mainan bisa digunakansebagai bentuk terapi.

Dia mengatakan, anak-anak penyintas bencana yang sedang berada dalam fase tumbuh kembang tentu akan merasa senang ketika mendapatkan boneka dan mainan.

Selain dapat menghibur, boneka dan mainan juga bisa dimanfaatkan anak-anak penyintas bencana untuk meluapkan perasaan mereka.

“Biasanya ketika selesai mendatangi para penyintas, ya sudah, pulang, sementara di tenda itu masih ada sisa sedih,” katanya.

Jadi ketika diberikan boneka dan mainan, mereka bisa mencurahkan perasaan hati (curhat). “Dengan curhat kepada benda mati, bisa membuat mereka melupakan kejadian traumatik,” ujar Iwan.

Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam program “Abang Monas”, kunjungi terlebih dulu laman resmi BPBD DKI Jakarta untuk mengisi data donasi.

Kemudian, masyarakat dapat menyerahkan boneka atau mainan yang akan disumbangkan melalui jasa pengiriman ke Kantor BPBD DKI Jakarta atau kantor-kantor wali kota administrasi terdekat.

Jika tidak memungkinkan melakukan pengiriman, BPBD DKI Jakarta juga menyediakan layanan penjemputan.

“Selama dari Jabodetabek, bisa dijemput. Kalau mau dipaketkan saja juga tidak apa-apa, pilih bayar di tempat saja, artinya kami yang bayar biaya pengirimannya,” ujar Iwan.

Selain program “Abang Monas”, BPBD DKI Jakarta juga menghadirkan mobil Layanan Dukungan Psikososial (LDP) yang dilengkapi berbagai fasilitas guna mengurangi trauma psikologis serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi penyintas bencana, baik anak-anak, dewasa maupun lansia.

Iwan mengatakan mobil LDP juga disiapkan untuk hal-hal di luar kebencanaan.

“Ketika tidak terjadi bencana, misalnya, ada masyarakat yang membutuhkan informasi dan edukasi layanan psikososial, kita siap turun, misalnya, di PAUD atau tempat lain di masyarakat,” ujar Iwan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *