Wto Sport – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus mendorong pemanfaatan jaringan gas bumi (jargas) di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Jumat, memaparkan bahwa Batam adalah salah satu wilayah yang paling sesuai untuk penerapan jargas.
“Kita dapat melihat, gas dari hulu sudah ada, pun didukung dengan infrastruktur jargas yang lengkap,” katanya saat kunjungan kerja dalam rangka reses Komisi VII DPR RI, di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (6/12).
Menurut dia, potensi suplai dan permintaan gas bumi di Kota Batam memberikan peluang bagi badan usaha untuk melakukan pengembangan jargas, sehingga pembangunannya bisa lebih masif lagi.
Yapit menambahkan Batam dapat menjadi wilayah percontohan untuk pemasangan jaringan gas dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
“Bicara KPBU, BPH Migas sangat mendukung dengan melakukan harmonisasi agar program KPBU ini dapat berjalan,” katanya pula.
Ia melanjutkan gas bumi menjadi bagian dari penyediaan energi dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah Batam, yang karenanya, kepastian alokasi gas adalah kunci penyalurannya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengatakan proyeksi kebutuhan gas ke depan akan semakin besar, sejalan dengan potensi pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) dan pembangunan wilayah yang masif dan berkelanjutan.
“Pertumbuhan industri di Batam ke depannya diimbangi dengan pasokan gas yang cukup, agar industri bisa berkembang,” ujarnya.
Turut dalam kunjungan kerja tersebut Wakil Ketua Komisi VII DPR Bambang Haryadi, serta sejumlah Anggota Komisi VII DPR yakni Asman Abnur, Tifatul Sembiring, Bambang Patijaya, Hendrik Sitompul, Gandung Pardiman, Nasril Bahar, Nurhasan Zaidi, Marwan Jafar, Abdul Kadir Karding, dan Muhammad Nasir.
Hadir pula Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Mustafid, pejabat pemerintah daerah, serta PT PGN dan PT TGI sebagai perwakilan badan usaha.