Wto Sport – Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar Festival Olahan Ikan 2023 untuk mempromosikan potensi olahan ikan dan mendukung upaya penurunan stunting di wilayah ini.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Trenggono Trimulyo di Kulon Progo, Rabu, mengatakan festival olahan ikan ini adalah kegiatan perayaan sebagai ajang kelompok pengolah dan pemasar (poklahsar) Kulon Progo berkreasi menciptakan olahan ikan.
“Harapannya hasil olahan mereka semakin dikenal masyarakat dan menjadi inspirasi mengolah ikan. Selain itu, meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat, sehingga menurunkan angka stunting di wilayah ini,” kata Trenggono.
Ia mengatakan tujuan diselenggarakan festival ini, yakni meningkatkan pengetahuan serta keterampilan para peserta festival, mengenalkan kepada masyarakat keanekaragaman masakan berbahan baku ikan kepada masyarakat.
Selanjutnya, meningkatkan diversifikasi pengolahan ikan di dalam keluarga, dan menyebarkan informasi tentang ikan, olahan berbahan baku ikan, kandungan gizi dan manfaat gizi ikan bagi kecerdasan dan kesehatan anak.
“Total terdapat 16 peserta dari poklahsar yang mewakili 12 kapanewondi Kulon Progo,” katanya.
Trenggono mengatakan kelompok yang hadir pada festival olahan ini membawa menu masakan olahan ikan untuk dilombakan dalam festival. Menu andalan dari sekretariat kelompok yang dihadirkan adalah olahan ikan basah yang berpotensi menjadi masakan unggulan.
Peserta dari poklahsar ini merupakan kelompok yang dibina DKP, sehingga secara tidak langsung upaya ini turut berfungsi sebagai sarana monitoring kinerja kelompok dalam melakukan upaya pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
“Olahan ikan basah menjadi topik menu masakan yang ditonjolkan dalam festival ini sehingga ke depan dapat ditonjolkan kabupaten sebagai menu andalan yang bisa dikembangkan lebih jauh seperti menu andalan pendukung pengentasan stunting bagi anak,” katanya.
Dia mengatakan aneka menu berbahan ikan saat festival, yakni Brownies Ikan Bandeng, dan mi lele dari Galur, dan gebleg lele dari Kalibawang.
“Produk ini berpeluang menjadi kudapan andalan sebagai oleh-oleh khas Kulon Progo sehingga mendukung program “Bela Beli Kulon Progo”,” katanya.