Wto Sport – Istri Calon Presiden RI Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, mendukung UMKM di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, untuk cerdas memanfaatkan media sosial.
Hal itu disampaikan Atikoh dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Senin, ketika hadiri pertemuan bersama para pelaku UMKM dan Komunitas Perempuan di Bandung Barat.
Atikoh membagikan tiphingga masukan terhadap pelaku UMKM di Bandung Barat, Jawa Barat, agar bisa mengembangkan bisnisnya supaya maju ke depannya.
Awalnya dalam acara ini dua pelaku UMKM diberikan kesempatan bertanya kepada Atikoh. Penanya pertama menanyakan perihal bagaimana mengembangkan bisnis kopi di Bandung Barat agar bisa maju ke depannya.
Lantas Atikohenjawabnya. Ia berharap agar ke depan bisnis kopi, khususnya di Bandung Barat, bisa berkembang, terlebih inkubasi bisnisnya juga bisa berjalan bergandengan.
“Dan kopi itu satu produk yang sangat memiliki potensi di Indonesia, terutama yang kalau diekspor itu kopi arabika,” kata Atikoh.
Terkait dengan pengembangan, Atikoh menyarankan agar berbagai produk kopi bisa dijaga kualitas atau mutunya. Hal itu agar bisnis bisa maju, terutama di Bandung Barat.
“Nanti diperhatikan mutunya ya Bu dan kesamaan dan lain sebagainya, kematangan dari biji kopi itu sendiri benar-benar matang petik dengan sesuai dengan persyaratan mutu yang ada,” tuturnya.
Pada kesempatan penanya kedua, Atikoh ditanya bagaimana mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan media sosial.
Atikoh mengatakan bahwa bisnis UMKM dengan memanfaatkan media sosial perlu cara-cara yang menarik. Misalnya, dengan cara memotret produk dengan angle yang pas.
“Yang pertama Ibu kalau merambah bisnis di media sosial, tentu dengan cara yang menarik. Mungkin dari sisi angle itu, dari sisi penampakanya, penyinarannya, teknik untuk memotretnya itu mungkin bisa diajari oleh yang muda-muda. Karena posisi (saat mengambil gambar) juga akan berpengaruh,” katanya.
Selain itu, narasi dalam mempromosikan produknya juga harh tidak terlihat kaku. Atikoh menyarankan kepadapelaku UMKM untukmemanfaatkan promosi melalui influencer lokal.
“Apakah ini sebatas di sosial media delivery atau mau masuk ke marketplace? Ke marketplace itu sebenarnya lebih kompetitif juga asal kita juga sangat yakin dengan produk kita. Karena kalau bisnis online itu dasarnya kepercayaan, trust. Misalnya, janji hari ini dikirim, ya, harus dikirim,” sambungnya.
Tidak hanya memanfaatkan sarana media sosial, kata Atikoh, pelaku UMKM aktif mengikuti berbagai macam pelatihan hingga pameran.
“Mengikuti pameran juga perlu. Karena sebaiknya itu, selain kita bisa melakukan pemasaran di media sosial, juga sebagian di customer itu sudah mengenal produk kita. Nanti repeat (ulang) ordernya bisa lewat daring,” pungkasnya.