Wto Sport – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menekankan pentingnya kolaborasi dalam melaksanakan program-program Kemendikbudristek, termasuk revitalisasi bahasa daerah.
“Kemendikbudristek dalam platform Merdeka Belajar menekankan pentingnya kolaborasi karena Mas Menteri menyampaikan tidak mungkin program-program Kemendikbudristek dapat dilaksanakan sendiri oleh Kemendikbudristek,” kata Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Hafidz Muksin di Jayapura, Papua, Rabu.
Untuk itu, seluruh ekosistem pendidikan diminta bergerak bersama dalam upaya merevitalisasi bahasa daerah.
Dia mengatakan Indonesia memiliki 718 bahasa daerah yang telah teridentifikasi.
Namun, banyak dari bahasa tersebut saat ini diambang kepunahan.
“Dari 718 bahasa daerah, ada yang kondisinya rentan, ada yang kritis, dan ada yang hampir punah. Bahkan 11 bahasa sudah punah, di antaranya ada di Papua,” kata dia.
Terkait dengan hal itu, pada Rabu, Balai Bahasa Provinsi Papua, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek mengadakan Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Papua Tahun 2023.
Dalam festival tersebut, ada delapan kabupaten dan satu kota yang ikut, yakni Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, Kabupaten Biak, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Merauke.
Setiap kabupaten/kota tersebut mengirimkan perwakilan terbaik yang terdiri atas empat anak (dua anak sekolah dasar dan dua anak sekolah menengah pertama) serta dua pendamping.
Sejumlah kategori dilombakan dalam festival tersebut, yakni mendongeng, pidato, membaca cerpen, dan nyanyian rakyat, yang semuanya dibawakan dalam bahasa daerah.
Hafidz Muksinberharap acara ini menjadi pemantik bagi pemerintah daerah untuk pada masa mendatangmelakukan inisiasi kegiatan-kegiatan untuk melestarikan bahasa daerah.