Wto Sport – Acosta langsung memimpin pada awal balapan setelah menyalip Maverick Vinales (Aprilia).
Kehilangan posisi pertama, pole sitter melebar di tikungan pertama karena terseret insiden antara Jorge Martin (Prima Pramac) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).
Vinales turun ke posisi ke-11. Sementara Martin merangsek ke posisi kedua berkat manuver galaknya untuk memepet Acosta yang memimpin lomba.
Persaingan langsung memanas saat balapan baru memasuki lap ketiga antara tiga pembalap yakni Acosta, Martin, dan Bagnaia.
Martin beberapa kali berhasil menyalip Acosta, tetapi pembalap debutan tersebut tahu caranya mempertahankan posisinya.
Di belakang mereka, Marc Marquez (Gresini Racing) mulai mengincar posisi tiga besar dengan membuntuti Bagnaia dari posisi keempat.
Acosta lalu disalip oleh Martin. Acosta melakukan kesalahan setelah disalip Martin, tak sampai satu putaran, pembalap berusia 19 tahun itu sudah turun ke posisi keempat.
Balapan memanas setelah tiga pembalap di depan yakni Martin, Acosta, dan Marquez yang silih berganti salip menyalip.
Rookie tersebut kemudian kembali terlibat pertarungan dengan Marquez meskipun pertarungan tersebut berakhir dengan sangat cepat ketika Marquez terjatuh.
“Anda tidak dapat membayangkan betapa saya menikmatinya,” kata Acosta dilansir dari Crash.
“Sejak di Moto3 saya tidak pernah benar-benar menikmatinya seperti itu. Menyalip, meluncur, menyentuh – itu adalah balapan yang sangat bagus sampai Maverick (Vinales) melewati saya.”
“Dia kemudian melesat seperti roket. Bagaimanapun, saya sangat senang dengan akhir pekan ini dan tentang cara kerja tim.”
“Pagi ini kami mencoba bagian belakang dengan ban medium dan kami tidak terlalu yakin akan hal itu,.”
“Kemarin saat menggunakan ban soft tidak terlalu bagus dan melihat bagaimana orang-orang ini percaya kepada saya dan juga percaya lebih daripada sungguh luar biasa.”
Pembalap berusia 19 tahun itu sangat bersyukur berada di tim.
“Sangat berterima kasih kepada mobilitas (Stefan) Pierer (CEO KTM) yang membantu saya seperti itu. Mereka berusaha sekuat tenaga. Saya sangat senang berada di keluarga ini.”
Setelah kesulitan dengan cengkeraman di akhir sprint race, Acosta ingin menghindari masalah tersebut karena ia menghemat ban sebanyak mungkin.
Namun, meski pertarungan memanas dalam prosesnya, Acosta mengatakan memimpin balapan grand prix untuk pertama kalinya tidak menambah tekanan.
“Kurang lebih sama. Saya berusaha mengendalikan diri agar tidak merusak ban,” ujar pembalap asal Spanyol tersebut.
“Kemarin, kami sedikit kesulitan ketika Jorge melewati saya. Saya mencoba untuk tidak mengalami panas berlebih di bagian belakang atau melakukan hal-hal gila.”
“Segala sesuatu yang Anda lakukan di awal akan membuahkan hasil pada akhirnya. Saya berusaha untuk tenang dan tidak melakukan hal gila.”
Membahas pertarungannya dengan Marquez, Acosta yakin dia tahu alasan juara dunia delapan kali itu tersingkir.
“Umpan yang dia buat sangat bagus. Itu Bagus. Saya pikir dia jatuh karena di bagian lintasan ada beberapa bagian yang basah sepanjang akhir pekan,” ucap Acosta.
“Dia berada di sisi kiri, tetapi bagaimanapun, sangat menyenangkan bertarung dengan para pembalap dan Marc. Saya belajar banyak darinya. Dia sangat berbakat.”