Wto Sport – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kehadiran Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara memberikan dampak positif terhadap kota-kota di sekitarnya.
“Apakah IKN berdampak positif terhadap kota – kota sekitarnya? Jawabannya adalah ya berdampak positif, jadi terdapat strategi di mana tiga kota saling menopang satu sama lain yakni IKN, Balikpapan dan Samarinda,” ujar Juru Bicara OIKN Troy Pantouw di Jakarta, Sabtu.
Dengan demikian, menurut Troy, keberadaan IKN Nusantara sebagai sebuah kota tidak terlepas dari wilayah-wilayah sekitarnya.
“Kehadiran IKN memperhatikan pembangunan ekonomi berkelanjutan yang berkaitan dengan pendapatan daerah baik itu di IKN Nusantara maupun bagi kota-kota di sekitarnya,” katanya.
Sebagai informasi, berdasarkan UU No.3/2022 tentang Ibu Kota Negara menyatakan bahwa Visi Locally Integrated atau terintegrasi secara domestik IKN Nusantara dimaknai bahwa IKN superhub ekonomi mengubah wajah perekonomian Indonesia agar menjadi lebih inklusif melalui strategi tiga kota (IKN, Balikpapan, dan Samarinda).
Kemudian menjalin kerja sama dengan kabupaten/ kota lainnya di Provinsi Kalimantan Timur yaitu menjadi penggerak perekonomian di Kalimantan Timur, serta juga menjadi pemicu yang memperkuat rantai nilai domestik di wilayah bagian timur dan seluruh Indonesia.
Dalam mewujudkan konsep Tiga Kota yang kokoh yakni IKN, Balikpapan, dan Samarinda membentuk segitiga pembangunan ekonomi yang saling melengkapi. IKN menjadi “saraf” dalam strategi Tiga Kota sebagai pusat pemerintahan baru dan pusat inovasi hijau yang berperan sebagai basis untuk sektor-sektor baru yang didorong oleh inovasi, seperti biosimilar dan vaksin, protein nabati, nutraceutical, dan energi baru terbarukan (EBT).
IKN menjadi basis untuk kota cerdas dan layanan digital, pendidikan abad ke-21, serta pariwisata kota, bisnis, dan kesehatan.
Samarinda menjadi “jantung” dari struktur Tiga Kota yang mentransformasi sektor pertambangan, minyak, dan gas menjadi sektor energi yang baru, rendah karbon, dan berkelanjutan. Samarinda juga dapat memperoleh manfaat dari peningkatan aktivitas pariwisata di wilayah Kalimantan Timur.
Sedangkan Balikpapan menjadi “otot” pembangunan ekonomi Tiga Kota dengan memanfaatkan pusat logistik dan layanan pengirimannya yang telah mapan untuk sektor-sektor berorientasi impor dan ekspor serta memperkuat peran superhub ekonomi dalam arus perdagangan antar dan intra-regional.
Balikpapan juga menampung klaster petrokimia dan membantu mendorong diversifikasi produk dari minyak dan gas hulu menjadi berbagai turunan petrokimia hilir.