Wto Sport – Pakar Pendidikan Doni Koesoema menyoroti pentingnya penguatan dan pelatihan bagi para guru dalam menangani kasus kekerasan atau perundungan di lingkungan sekolah negeri maupun swasta secara efektif.
“Jadi tampaknya bapak ibu guru ini harus memperoleh penguatan pelatihan pengembangan tentang bagaimana mengatasi dan mencegah ketika ada fenomena atau indikasi kekerasan di satuan pendidikan,” kata Doni kepada ANTARA di Tangerang, Kamis.
Menurut pandangannya, guru-guru perlu dipersiapkan agar memahami tindakan yang diperlukan dalam menanggapi laporan-laporan terkait perundungan di lingkungan sekolah. Hal itu mencakup penguatan kapasitas untuk mengidentifikasi, menangani, dan mengatasi kasus-kasus perundungan yang dilaporkan oleh siswa dan orang tua murid.
Doni melihat bahwa akar permasalahan terkait kekerasan di lingkungan sekolah negeri dan swasta berbeda-beda.
“Di sekolah negeri maupun swasta, kalau saya lihat alasannya atau faktor penyebabnya itu agak berbeda,” ungkapnya.
Ia menilai bahwa di sekolah swasta kasus kekerasan sering kali ditangani dengan penutupan masalah, di mana pihak sekolah enggan mengakui secara terbuka situasi tersebut kepada orang tua karena khawatir hal itu dapat merusak citra baik sekolah.
“Kalau di sekolah swasta kekerasan yang terjadi itu seringkali diperlakukan dengan mekanisme ditutup, artinya mereka tidak mau mengakui atau secara langsung mengkomunikasikan kepada orang tua secara terbuka keadaan di sekolah karena nanti dianggap akan mencemarkan nama baik sekolah,” imbuhnya.
Sementara itu untuk sekolah negeri, kata dia, kebanyakan kasus kekerasan cenderung muncul pada tingkat pendidikan dasar. Ini disebabkan oleh ketidakmampuan guru dalam menangani situasi kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolahnya.
“Sedangkan yang di sekolah negeri hampir sebagian besar kasus yang terjadi itu terutama di sekolah dasar terjadi karena mungkin ketidakmampuan bapak ibu guru untuk menanganipersoalan kekerasan di sekolahnya,” ungkap Doni.*