Wto Sport – Keberadaan Pasar Induk Among Tani yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas dan resmi beroperasi sejak 2 Oktober 2023 menjadi ikon wisata baru di wilayah Kota Batu, Jawa Timur.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai di Kota Batu, Kamis mengatakan bahwa keberadaan Pasar Induk Among Tani yang menjadi ikon wisata baru Kota Batu tersebut, juga mampu memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat setempat.
“Ikon baru kita, Pasar Induk Among Tani itu dampaknya sudah mulai terlihat,” kata Aries.
Aries menjelaskan, Pasar Induk Among Tani yang dibangun dengan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp166 miliar tersebut, menjadi wadah bagi produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masyarakat setempat.
Selain itu, lanjutnya, produk-produk pertanian yang dihasilkan oleh masyarakat Kota Batu juga semakin mendapatkan ruang untuk dikenal oleh para wisatawan yang datang ke salah satu kota wisata di Jawa Timur tersebut.
“Produk-produk UMKM dan pertanian, itu jauh lebih baik terjual kepada wisatawan,” katanya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Batu juga menyiapkan sejumlah strategi untuk menarik minat kunjungan wisatawan ke Pasar Induk Among Tani. Sejumlah strategi tersebut diantaranya adalah dengan menyelenggarakan sejumlah kegiatan di Pasar Induk Among Tani.
Salah satu kegiatan yang digelar di Pasar Induk Among Tani tersebut adalah Puncak Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) Tingkat Provinsi Jawa Timur 2023. Pada Desember 2023, Pemerintah Kota Batu berencana menggelar acara untuk peringatan Tahun Baru 2024.
“Event di pasar, setiap bulan pasti ada event, kita akan uji coba terus. Nanti, Desember kita berencana mengadakan kegiatan perayaan Tahun Baru di Pasar Induk Among Tani,” katanya.
Pemerintah Kota Batu juga memiliki rencana besar untuk menggali potensi wisata desa-desa tematik yang ada di wilayah Kota Batu. Pengembangan tersebut, rencananya akan dilaksanakan pada 2024.
“Destinasi pada 2024 baru kita kembangkan yang tematik-tematik. Tetapi, secara tidak langsung yang sudah terbentuk saat ini, itu sudah dikunjungi wisatawan,” katanya.
Pasar Induk Kota Batu dibangun dengan konsep tiga lantai, yakni pada lantai pertama merupakan area basah seluas 14.990,62 meter persegi dan pada lantai dua merupakan area kering seluas 14.143,63 meter persegi.
Sementara pada lantai tiga, akan disiapkan untuk tempat kuliner dan kantor dengan luas 6.032,86 meter persegi. Pasar yang dibangun di atas lahan seluas 34 hektare tersebut, juga memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ramah lingkungan.
Pasar yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu dan mulai dibangun pada 2021 tersebut, memiliki 1.716 kios dan 914 los, dengan daya tampung untuk kurang lebih 2.630 pelaku usaha atau pedagang.