Wto Sport – Penataan di kolong flyover Grogol mencapai 75 persen yakni dengan dilakukannya penanaman tanaman hias, pembuatan mural pada dinding kolong dan pemagaran.
“Awal kegiatan ini patokannya adalah delegasi KTT Asean. Sudah ada satu bulan yang lalu ya. Kemudian, target penyelesaian, karena ini sekarang dalam proses pengerjaan, oleh sektor-sektor terkait maka kurang lebih sekitar satu sampai dua minggu ke depan selesai. Ini sudah 75 persen pekerjaan,” ungkap Camat GrogolPertamburan, Jakarta Barat, Agus Sulaeman pada Rabu.
Agus mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Jasa Marga untuk melakukan penertiban hingga kini melakukan penataan.
“Nah kemudian karena ini status kepemilikannya adalah aset Jasa Marga, kita berkoordinasi, kita mengundang Jasa Marga dengan seluruh stakeholder yang ada, kemudian kita rapatkan. Lalu kita lakukan penertiban penegakan aturan dan kemudian setelah selesai kita lakukan penataan,” ungkap Agus.
Agus menyebut, pihaknya membuat lokasi tersebut menjadi hijau dengan pembuatantaman dan pertanian urban. “Pada beberapa spot tertentu kita buatkan taman-taman yang indah. Bahkan tidak hanya taman, di situ juga nanti ada Urban Farming, ya, kita bikin juga di sana. Nah hari ini kita masih dalam proses penyelesaian,” kata Agus.
Selain itu, kata Agus, pihaknya juga mengusulkan kepada pihak Jasa Marga mengenai pemanfaatan kolong flyover tersebut mendukung program-program pemerintah.
“Termasuk salah satunya, kami di sini membuat gudang, kantor Satpol PP, Bina Marga, kemudian lahan ini juga bisa dipakai untuk nanti kumpulin kanstin bekas dan lainnya,” kata Agus.
Adapun kantor tersebut, dalam hal ini Bina Marga dapat dimanfaatkan sebagai posko siaga banjir. “Bina Marga di sini rencananya buat semacam posko piket banjir. Dan sebagian untuk gudang-gudang,” kata Agus.
Ia meminta kepada pihak Bina Marga untuk mencegah kembalinya penghuni liar yang sebelumnya menepati kolong flyover tersebut.
“Kami juga meminta kepada bina marga agar memang supaya tidak ada celah lagi mereka para penghuni liar masuk ke kolong, memanfaatkan kolong, karena ketika sudah banyak kita agak sulit nanti untuk mengatasinya. Kita juga minta untuk dilakukan pemagaran,” kata Agus.