Wto Sport – Perusahaan Umum DaerahTirtanadiSumatra Utara menyiapkan stok pipa dan material pendukung di daerah-daerah rawan bencana di provinsi itu agar penanganan dampak dapat dilakukan dengan cepat ketika pipa rusak atau pecah karena faktor alam pada akhir tahun 2023.
“Kami menyiapkan semuanya di cabang-cabang yang menurut kami wilayahnya rawan bencana. Stoknya ada di gudang,” ujar Direktur Utama Perumda Tirtanadi Kabir Bedi di Medan, Selasa.
Kabir melanjutkan ketika muncul permasalahan, Perumda Tirtanadi memiliki delapan orang yang siaga di setiap cabang untuk memperbaiki kerusakan pipa tersebut.
Jika diperlukan, PerumdaTirtanadi akan menyokong tenaga yang ada dengan pekerja teknis tambahan.
“Tambahan itu nantinya sesuai kebutuhan. Kami sudah ada melakukan pemetaan di mana saja daerah rawan bencana,” tutur Kabir.
Kabir Bedi menegaskanPerumda Tirtanadi dapat menuntaskan perbaikan pipa yang rusak akibat bencana dalam waktu sekitar tiga hari.
Oleh sebab itu, dia pun tetap meminta masyarakat untuk ikut aktif melaporkan kepada Perumda Tirtanadi ketika terjadi gangguan aliran air sekecil apapun.
“Silakan menghubungi kami yang siaga 24 jam setiap hari,” kata Kabir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut mencatat, selama periode 1 November-6 Desember 2023 terjadi 79 bencana di 24 kabupaten di provinsi tersebut.
Jika dirinci, bencana tersebut didominasi banjir (41 kejadian), tanah longsor (30 kejadian), angin puting beliung (empat kejadian) dan banjir bandang (empat kejadian).
Adapun wilayah yang paling sering didera bencana pada periode tersebut adalah Kabupaten Deli Serdang yakni sembilan kejadian banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
Terkini, banjir bandang dan longsor terjadi di Desa Simangulampe, Kabupaten Humbang Hasundutan, pada Jumat (1/12), yang menewaskan dua orang dan menghilangkan 10 orang lainnya.
Setelah itu, enam hari kemudian, terjadi longsor di Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal, yang menutupi akses jalan umum.
Pada awal Desember 2023, sekitar 300 jaringan Perumda Tirtanadi di Tapanuli Selatan terhenti karena pipa sepanjang 25 meter hanyut terbawa arus sungai setelah hujan deras.