Wto Sport – Ernando Ari menjadi salah satu figur penting dalam kelolosan Timnas U-23 Indonesia ke semifinal Piala Asia U-23 2024.
Kiper berusia 22 tahun itu punya kontribusi besar dalam momen adu penalti melawan Timnas U-23 Korea Selatan di babak perempat final, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB di Doha.
Adu tos-tosan sendiri harus dilakukan karena kedua tim bermain imbang 2-2 selama 120 menit.
Di waktu normal, Indonesia sebenarnya unggul lebih dulu lewat sepakan memukau Rafael Struick pada menit ke-15.
Namun, Korea Selatan bisa menyamakan kedudukan akibat gol bunuh diri Komang Teguh (45′).
Struick kemudian kembali membawa Indonesia memimpin sebelum jeda, tepatnya pada menit ke-45+3.
Penyerang ADO Den Haag itu mencetak gol setelah meloloskan bola di antara kaki kiper musuh.
Sayang, Indonesia lagi-lagi tak bisa mempertahankan keunggulan.
Enam menit menjelang waktu normal berakhir, Korsel kembali menyamakan kedudukan melalui Jeong Sang-bin (84′).
Setelah itu tidak ada gol lagi, baik di sisa babak kedua maupun di babak extra time.
Alhasil, babak adu ketangkasan dari titik putih harus dilewati kedua tim untuk menentukan pemenang.
Pada momen ini, Ernando Ari menunjukkan kualitasnya.
Dia melakukan dua penyelamatan saat menggagalkan tendangan penalti Kang Sang-yoon dan Lee Kang-hee.
Ada momen menarik seusai Ernando membendung sepakan Lee Kang-hee.
Dia terlihat mendekati Lee Kang-hee yang sedang bertekut lutut meratapi kegagalannya lalu bergoyang untuk melakukan psywar.
Aksi joget Ernando kemudian viral dan menjadi perbincangan di media sosial.
Banyak warganet menyebut aksi tengil Ernando terinspirasi dari kiper Timnas Argentina, Emiliano Martinez, di final Piala Dunia 2022 kontra Timnas Prancis.
Saat itu, si kiper jagoan Lionel Messi berjoget setelah penendang penalti ketiga Prancis, Aurelien Tchouameni, gagal melaksanakan tugasnya.
Indonesia sendiri pada akhirnya menang adu penalti 11-10 atas Korea Selatan.
Jika di kubu Korea Selatan ada dua penendang yang gagal melaksanan tugasnya, Indonesia hanya satu.
Satu-satunya eksekutor penalti Indonesia yang gagal adalah Arkhan Fikri.