Wto Sport – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan proyek percontohan (modelling) Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Desa Samber-Binyeri, Biak Numfor, Papua menelan anggaran sekitar Rp22 miliar.“Satu seperti ini (Kampung Nelayan Modern) Rp22 miliar. Idealnya sih sebetulnya Rp25 miliar-Rp30 miliar lah ya. Kalau di Jawa mungkin sekitar Rp20 miliar-an,” ujar Trenggono, di Biak Numfor, Rabu.Diajuga menuturkan, salah satu syarat utama dalam pembangunan Kampung Nelayan Modern adalah masyarakat sepenuhnya berprofesi sebagai nelayan.Kehadiran intervensi pemerintah terutama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam modelling kampung nelayan modern ini, ujardia, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga ditargetkan pada lima tahun mendatang nilai tukar nelayan tak hanya berhenti pada angka 105 melainkan mencapai 130.“Nanti suatu saat, entah itu lima tahun lagi barangkali yang namanya kesejahteraan itu nilai tukar nelayan bukan hanya 105, itu sudah di atas 130. Super sejahtera mereka ya,” ujarnya pula.Adapun Kampung Nelayan Modern yang berada di ujung barat pantai selatan Biak yang berada dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 717 ini akan diresmikan Presiden Joko Widodo Kamis(23/11) besok.KKP dalam proyek ini telah membangun fasilitas utama, seperti dermaga tambatan kapal, pabrik es, sentra kuliner, ruang penyimpanan dingin (cold storage), shelter pendaratan ikan, kios perbekalan hingga dock yard.Fasilitas pendukung juga disiapkan meliputi balai pelatihan, instalasi air bersih, drainase, penerangan jalan, instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) hingga kantor pengelola.Untuk menambah keindahan kampung pesisir tersebut, turut dibangun gapura, perbaikan jalan, gardu pandang serta stasiun pengisian bahan bakar bagi nelayan.
Usai dibangun, KKP tetap melakukan pendampingan dengan menempatkan beberapa penyuluh perikanan menetap di sana untuk membantu peningkatan produksi dan pengembangan usaha.
Menurutnya, program kampung nelayan modern di Biak sekaligus menjadi wujud integrasi dan soliditas seluruh unit kerja di KKP, sebab pembangunan dan penyediaan fasilitas di dalamnya berasal dari setiap unit kerja atau direktorat.