Wto Sport – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengungkapkan ada tiga alasan yang mendasari startup-startup di Indonesia masih dapat terus bertumbuh.
“Pertama, Indonesia kini mulai banyak kelas berpendapatan rendah yang diperkirakan mencapai 98 juta. Pertumbuhan belanja konsumennya diprediksi meningkat sebesar 1,5 kali di 2027 dan ini saja sudah potensi besar,” ujar Wamenkominfo Nezar di Jakarta, Selasa.
Jumlah populasi Indonesia yang semakin banyak menggunakan internet dan adopsinya akan terus bertambah juga membuat startup memiliki lebih banyak peluang untuk menghadirkan solusi khususnya secara digital untuk memenuhi kebutuhan masyarakat digital Indonesia.
Nezar menyebutkan berdasarkan data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) di 2023 sudah ada 215 juta masyarakat Indonesia yang menjadi pengguna internet.
Dengan langkah pemerintah yang berupaya untuk meningkatkan infrastruktur digital merata, semakin banyak masyarakat yang akan menjadi pengguna internet yang bisa merasakan solusi-solusi yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan.
Alasan lainnya yang menjadi dasar bahwa startup masih menjadi bisnis yang menarik untuk dikembangkan adalah Indeks Daya Saing Digital Indonesia terbilang besar dan menunjukkan bahwa masih potensi untuk startup menghadirkan solusi dan inovasi.
“Selama tiga tahun terakhir, Indonesia menunjukkan Indeks Daya Saing Digital yang menjanjikan yaitu 38,5 persen. Ini menjadi indikator bahwa iklim pasar di Indonesia semakin kompetitif dan dapat menjadi fondasi bagus untuk hadirnya inovasi-inovasi baru,”kata Nezar.
Lalu untuk alasan terakhir bahwa startup masih bisa terus bertumbuh di Indonesia karena resiliensi yang dimiliki untuk menjaga pertumbuhan ekonomi untuk jangka panjang di bidang-bidang yang mendasar. Kemampuan resiliensi tersebut menjadikan Indonesia semakin dipandang oleh masyarakat global dan bahkan menjadi salah satu inspirasi pertumbuhan ekonomi yang positif dari sebuah negara untuk di kawasan Asia Tenggara.
“Indonesia ini menjadi salah satu negara yang menginspirasi negara lainnya khususnya di Asia Tenggara karena ekonomi terus stabil. Ini juga berpengaruh baik pada startup untuk memiliki ekosistem pertumbuhan yang bagus dan peluang yang besar untuk pengembangan bisnisnya,” ujar Nezar.
Meski begitu, Nezar berpesan agar untuk startup yang berniat mengembangkan bisnisnya di masa ini bisa juga mempertimbangkan keberlanjutan dalam jangka panjang. Tidak hanya dari sisi keberlanjutan lingkungan, tapi, juga dari segi model bisnis.
Dia berpesan bahwa startup harus dapat menangkap momentum agar solusinya tetap relevan dengan perkembangan teknologi, seperti untuk saat ini pengembang startup bisa memanfaatkan AI atau kecerdasan buatan.
Secara umum, Kementerian Kominfo mencatat saat ini Indonesia memiliki 2.546 startup, 13 unicorn, dan dua perusahaan decacorn.
Pada lanskap global, Indonesia menempati posisi keenam sebagai negara yang memiliki startup terbanyak di dunia dan pada level regional Indonesia menempati posisi kedua untuk startup terbanyak di Asia Tenggara.